Cari Blog Ini

Jumat, 03 Desember 2010

Pipa Gas Petronas Resahkan Nelayan

  
Gresik, (berita2.com): Sejumlah nelayan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur resah terhadap rencana pemasangan pipa gas di dalam laut sepanjang 110 kilometer milik Petronas Carigali (PC) Ketapang II Ltd di perairan Laut Gresik.
"Mereka khawatir dampak pemasangan pipa gas di dalam laut menurunkan hasil tangkapan ikan di Laut Gresik," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gresik Samaun dalam sosialisasi pemasangan pipa gas, di kantor Kecamatan Manyar, Kamis.

Di hadapan puluhan nelayan, Petronas yang diwakili Public Relations Soebagio Soekamto menjelaskan tentang mekanisme pelaksanaan pemasangan pipa gas di dalam laut.

Ia juga menjelaskan mengenai tingkat keamanan apabila terjadi gangguan, seperti kebocoran pipa.

Oleh karena itu, kata dia, sebelum proyek tersebut dilaksanakan, tim Petronas mulai Jumat (9/10) melakukan survei di antaranya dengan mendata tingkat kedalaman laut, kontur laut, hingga beberapa daerah yang dianggap sebagai tempat perkembangbiakan terumbu karang.

Hasil survei akan dijadikan pertimbangan untuk mengajukan kembali izin prinsip pelaksanaan proyek itu.

"Kami akan berupaya sebisa mungkin tidak merusak lingkungan dalam pemasangan pipa gas di dalam laut," katanya.

Sayangnya, penjelasan tersebut ditentang sejumlah nelayan. Mereka meragukan proyek perluasan ladang minyak itu bakal tidak merusak ekosistem laut.

Salah seorang nelayan asal Desa Mengare, Asnan mengatakan selama ini nelayan sering dibohongi sejumlah perusahaan gas yang memasang pipa gas di dalam laut.

Ia mencontohkan seperti pemasangan pipa milik perusahaan Hess Indonesia Pangkah LTD di pantai Ujung Pangkah yang katanya tidak merusak, tetapi justru sering mengganggu aktivitas nelayan dalam mencari ikan, dan hasil tangkapan ikan nelayan turun.

"Dulu di wilayah Pantai Mengare berlayar sepanjang satu kilometer sudah banyak memperoleh `rajungan` (kepiting). Kini hasil tangkapan tidak sebanyak seperti dulu, berlayar hingga sejauh tiga kilometer hanya memperoleh sedikit," katanya.

Nelayan lainnya, Hambali meminta kepada perusahaan Petronas Carigali agar memperhatikan kondisi para nelayan Gresik.

"Setidaknya perjanjian bersama bisa dilakukan dalam bentuk tertulis di hadapan notaris, terkait bentuk kesepatan pemberian bantuan kepada nelayan," katanya.

Pihak Petronas menyanggupinya, dan meminta kepada nelayan untuk sementara waktu selama pelaksanaan survei diminta tidak melaut di kawasan yang akan menjadi tempat pemasangan pipa gas itu.

"Kami mengimbau nelayan untuk lima sampai enam hari ke depan tidak melaut, dan kami sudah menyiapkan bentuk kompensasinya," kata Soebagio.

Hingga kini jumlah pemberian kompensasi masih dibahas Dinas Perikanan Kelautan Gresik.

Pemasangan pipa gas di dalam laut oleh Petronas Carigali bertujuan untuk memasok gas ke sejumlah perusahaan di Gresik. (*/wan) berita2.com