Cari Blog Ini

Kamis, 14 Oktober 2010

TIGA NELAYAN DITERJANG ANGIN

Selasa, 2 Maret 2010 | 08:43 WIB
GRESIK - SURYA- Angin kencang dan hujan deras yang melanda Gresik hingga kawasan perairan Selat Madura, Minggu (28/2) petang, menelan korban. Dua perahu tenggelam, mengakibatkan dua nelayan hilang dan satu ditemukan tewas.
Nelayan yang tewas adalah Darso, 64, warga Morokrembangan, Surabaya, yang ditemukan di perairan dekat Armatim Surabaya. Sedangkan perahunya, ditemukan warga sudah berantakan di Kali Lamong.
Dua nelayan lainnya, Ahmad Mudhor, 38, dan Eko Hidayat, 40, keduanya warga Desa Karang Kering, Kecamatan Kebomas, Gresik, hingga Senin (1/3) petang, belum diketahui nasibnya.
Informasinya, ketiga nelayan itu berada dalam dua perahu. Darso membawa perahu sendiri, dua korban lainnya menggunakan satu perahu. Kebetulan, saat bencana terjadi, kedua perahu posisinya berdekatan di perairan yang sama.
Safari, 38, nelayan Desa Karang Kiring menceritakan, Eko dan Mudhor melaut dari muara Kali Lamong, pukul 14.00 WIB. Mereka pamit mancing di sekitar Selat Madura, dekat pelabuhan Dermaga Untuk Kalangan Sendiri (DUKS) PT Sumber Mas.
“Biasanya nelayan sini kalau berangkat siang, kemudian sore atau menjelang magrib, sudah balik ke rumah. Namun, menurut keluarganya, Mudhor maupun Eko belum pulang hingga jam delapan malam,” ujar Safari.
Endah Anggraini, 31, istri Eko Hidayat, mengatakan, tidak biasanya suaminya pulang sampai malam. Hingga pukul 20.00 WIB tidak kunjung pulang, dia mencoba menghubungi ponsel suaminya, namun tidak diangkat.
Endah mengakui, sudah melarang suaminya mancing ke laut karena cuaca buruk.
Tidak hanya istrinya, kepanikan serupa juga dialami Lilik, 30, istri Ahmad Mudhor. Menurut Mulyono, 48, paman korban, Lilik menghubungi dirinya pukul 20.30 WIB, dan mengabarkan bahwa Mudhor sejak Minggu siang belum pulang. “Setelah ditanyakan ke sejumlah nelayan, tidak ada yang tahu,” katanya.
Kasatpolair Gresik, Iptu Bintara, ketika dihubungi menduga korban hilang setelah perahunya diempas angin leysus.
Mengenai dua nelayan yang belum ditemukan, dia menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Syahbandar Administrator Pelabuhan Gresik dan nelayan untuk ikut mencarinya. “Kami akan melakukan penyisiran di sekitar tempat mereka mancing, dengan dibantu sekitar 20 nelayan rekan korban menggunakan empat perahu,” terang Iptu Bintara. n san

Tidak ada komentar:

Posting Komentar